Tentang Kursani lagi

halo semua

akhirnya disela ksibukan yang super padat, saya mencoba menulis tentang kursani. disela kesibukan sebagai pengajar, suatu hati ketika mengajar di rumah dan bukan di kampus, suatu hari ada lampu tersenggol dan pecah. belingnya kemana mana dan saya coba bersihkan.

Menurut saya sudah bersih, ternyata keesokan harinya, saya buru buru ke kampus, dan beling sisa pecahan ada yang terlupa, terinjaklah ke kaki saya dengan keras, hancur seperti kerupuk.

mengapa saya utarakan ini ? rupanya kursani itu melindungi pemiliknya jika ada bahaya mengancamkan secara otomatis, kalau tajrib memang harus diucapkan, tetapi kalau kasus gawat dan membahayakan malah bisa aktif otomatis dengan tingkatan yang berlipat ganda.
Jadi tidak usaha kuati, jika ditajrib saja bisa, apalagi kejadian sebenarnya...

Share:

0 komentar